Post Page Advertisement [Top]

Berita

Grebek Sadran, Ungkapan Syukur Masyarakat Sikasur


Sikasur (suarawargabelik.com) - Puluhan tumpeng yang dihiasi aneka rupa diarak menuju taman rekreasi Telaga Silating, dalam sebuah tradisi Sadran, (21/5). Sebuah ungkapan rasa syukur warga desa selama satu tahun, atas nikmat dan anugrah Allah kepada masyarakat. Mereka mengumpulkan sebagian hasil bumi, dan kemudian dinikmati bersama. Upacara dimulai dari depan pendapa menuju taman rekreasi Telaga Silating dimana terdapat mata air yang menghidupi seluruh Desa Sikasur.


Grebeg Sadran sendiri adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan ,dengan tradisi mandi wajib air kramat yang ada di Sendang Kamulyan untuk muda-mudi yang masih lajang. Kemudian dilanjutkan mandi bareng semua warga dengan maksud agar tubuh dan pikiran kita bersih dan khusu menjalani ibadah di bulan Ramadhan.

Hadir dalam upacara tersebut adalah Pejabat Muspida Kabupaten Pemalang, Muspika Kecamatan Belik, Kepala Desa dan Masyarakat Desa di Kecamatan Belik. Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Budi Raharjo, membuka prosesi pemandian di sendang Kamulyan. Dia mengatakan banyak tradisi di Pemalang yang harus dilestariakan sebagai upaya pembentukan jatidiri masyarakat Pemalang.


“Banyak tradisi yang berkembang di masyarakat dan harus kita inventarisir, kalau tradisi dan budaya tidak dilestarikan maka akan punah. Salah satu dari tradisi ini adalah Grebek Sadran yang sedang kita saksikan,” katanya.

Sementara itu, panitia penyelenggara Grebek Sadran Suwarso S.Pd,M.Pd. mengatakan, acara mandi dimata air untuk tolak balak bagi warga masyarakat Desa Sikasur, " Jadikan acara grebek sadran ini sebagai wujud rasa syukur, dimana Allah memberikan kenikmatan yang tak terhingga, melalui mata air yang bisa menghidupi seluruh warga desa Sikasur ini, " katanya. 

Suwarso menambahkan, dengan adanya Grebek Sadran diharapkan masyarakat lebih giat melestarikan budaya dan tradisi desa yang sudah berjalan ini.


Salah satu warga Mustaqim (40) yang mengikuti acara tersebut mengatakan, acara ini bagus sebagai upaya pelestarian tradisi dan ajang silaturahmi.

“Tradisi ini sebagai upaya pelestarian tradisi dan budaya warga Sikasur, semoga kedepannya bisa membawa perubahan yang baik untuk Desa Sikasur,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Sikasur , Kusin mengajak warganya untuk memanfaatkan momen ini sebagai wadah komunikasi dan silaturahmi.

Lebih lanjut dia mengatakan,  Tradisi Nyadran bentuk ungkapan syukur warga Sikasur atas limpahan karunia Allah SWT. Hasil panen melimpah, sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun.  walau masih banyak kekurangan karena ini baru pertama kali diadakan, peran serta masyarakat yang begitu besar sehingga acara ini bisa berjalan sukses. 

“Ini juga momentum yang bagus buat Sikasur, acara ini membuka pintu untuk sektor pariwisata kita. Semoga selepas acara ini banyak wisatawan yang datang ke Sikasur, dan bisa memberi dampak secara ekonomi bagi masyarakat,” imbuhnya.

Diakhir acara ditutup dengan calung, salah satu seni tradisional masyarakat sikasur dan dilanjutkan dengan makan tumpeng.(MUS/BAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]