Jurnalis warga
TIngkatkan Kualitas penulisan, 13 Jurnalis Warga Ikuti Workshop
Belik (Suarawargabelik.com) - Workshop Jurnalis Warga ke-2 kembali dilaksanakan selama 2 hari 11-12
November di aula pertemuan hotel Jambe Kembar Kecamatan Belik, Pemalang yang dihadiri 13 Jurnalis warga dari tiga desa
Tiga desa binaan yang
ada di Kecamatan Belik yaikni desa Sikasur, Kuta, dan
Bulakan. Narasumber dari Pimpinan Redaksi (Pimred) Jurnalis Warga cbmnews.net Bahrul
Ulum, redaktur Radar Tegal Ismail Fuadi dan dari satelit post
Agus Setianto.
Citizen Journalism adalah
aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (yang bukan
wartawan). Citizen Journalism dikenal dengan Jurnalisme Warga (JW) yang
mempunyai peran aktif dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analis
serta penyampaian informasi dan berita.
Koordinator Jurnalis Warga (KJW) Pemalang Lukmanul Hakim mengatakan, kegiatan tersebut
adalah kelanjutan dari workshop 1 dan pelatihan mentoring reguler dan mentoring plus.
" Hal ini bertujuan agar para
kader JW desa binaan Kabupaten Pemalang, lebih handal dalam pengumpulan,
pelaporan dan penyampaian informasi," ujarnya.
Narasumber Redaktur Koran Harian Radar Tegal Ismail Fuadi menyampaikan tentang dasar-dasar jurnalistik. Pada jenis penyajian berita
terdiri dari 4 jenis yakni Straight news, soft news, features dan
investigative news.
" Dimana ke 4 jenis tersebut, masing-masing mempunyai
makna dan sasaran berita yang akan diliput. Adapun anatomi berita yaitu
Judul (Headline), baris tanggal (Dateline), teras Berita (Lead), dan
tubuh berita (Body). Meliput berita harus sesuai jenisnya, ketika meliput berita harus lengkap anatominya", imbuhnya.
Narasumber lain dari Redaktur Satelit Post Agus
Setianto memaparkan, untuk anggota JW lebih berhati-hati dalam meliput
berita. JW itu sendiri belum mempunyai UU yang resmi, seperti halnya
media pada umumnya.
" Pilihlah berita yang aman dan ringan-ringan saja, misalnya berita tentang prestasi anak dan anak yang difabel," paparnya.
Dalam
sesi tanya jawab, Salah satu JW Desa Sikasur Dayunah mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana jika
meliput berita tentang anak yang kurang beruntung tetapi sanak
saudaranya tidak mau tahu.
Hal ini dijawab dengan lugas bahwa dalam peliputan tentu ada beberapa kaidah, seperti perlu persetujuan wawancara. Apabilakeluarga tidak berkenan, maka lebih baik tidak usah dilakukan peliputan.
Usai kegiatan workshop Jurnalis Warga,
Narasumber melakukan simulasi kepada seluruh peserta, sehingga peserta
mampu mengemas berita atau mewartawakan informasi yang dapat dibaca atau
didengar oleh khalayak luas.(FTM/LH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar