Post Page Advertisement [Top]

BeritaInfo

Kawasan Kera Jinak di Bulakan, Belik

Bulakan (Suarawargabelik.com) Jika kita melintasi jalan raya Randudongkal - Belik , maka kita akan menjumpai kawasan hutan desa. Hutan desa yang terletak di desa Bulakan seluas 2 hektar dihuni ribuan kera jinak.  Di dalam kawasan tersebut juga terdapat petilasan candi Batur.

Kawasan teduh dengan pohon yang rindang menjulang tinggi, dengan ribuan kera yang bergelantungan membuat daya tarik tersendiri. Tiap hari ratusan orang yang melintasi kawasan tersebut mampir untuk melihat lebih dekat kera dikawasan tersebut.


Saiful Hadi (76) juru parkir yang sudah puluhan tahun bertugas disitu menuturkan, tiap hari banyak kendaraan yang berhenti untuk melihat dan memberi makan kera. Setiap ada pengunjung kera-kera yang masih lapar akan datang berkerumun.

"Setiap hari banyak yang datang kesini, artinya bisa memberikan keuntungan untuk masyarakat . Dari parkir, warung sampai pedagang pisang dan kacang," katanya.

Selain dihuni kera-kera jinak, kawasan tersebut juga terdapat candi Batur yang berupa pemakaman. Ada 8 makam disitu diantaranya makam Brama Kendali, Mbah Atas Angin, Raden Kuncung, Raden Sobali dan makam yang lain.

"Setiap Kamis Wage banyak peziarah yang datang dari luar kota berkunjung kesini. Mereka datang dengan berbagai tujuan, namun disini tidak boleh minta kekayaan," imbuhnya.

Banyaknya pengunjung yang datang membawa berkah sendiri buat ibu Supri  (50) pedagang kacang dan pisang. Setiap hari dia bisa menjual 3 tandan pisang uli dan 5 kg kacang rebus. Usaha yang sudah dijalani puluhan tahun membuat dia punya banyak pelanggan.

"Saya jualan dari anak-anak masih kecil sampai sekarang, alhamdulilah bisa untuk mencukupi kebutuhan dapur," katanya.

Usaha yang dikerjakan setelah melakukan aktivitas dirumah , terkadang sambil membawa anaknya yang masih kecil. Menjelang petang dia akan pulang dengan senyum mengembang.

"Biasanya kalau kera sudah kenyang dia tidak mau keluar kawasan. Dan kalau sore dia akan kembali masuk kawasan," tambahnya.

Kera yang jinak dan tempat yang yang luas membuat orang betah berlama-lama bermain disitu. Faizal Ali (55) warga asal Wiradesa, Pekalongan sengaja membawa keluarganya datang kesitu. Awalnya keluarganya tidak percaya ketika diceritakan ada kera jinak disini.

"Awalnya mereka nggak percaya kalau disini ada kera jinak, baru mereka percaya setelah melihat sendiri," katanya.

Dia tampak asyik bermain dengan cucunya sambil memberi makan kera. Tak tampak wajah ketakutan diwajah cucunya yang masih berusia 4 tahun.

"Kawasan ini bisa dijadikan kawasan wisata keluarga, letaknya yang strategis akan membuat kawasan ini cepat dikenal," pungkasnya. (Sgt/Bas)                       
[15.00, 31/8/2017] Bang Auky Indosat: Pemuda Kampung Mangun, Bulakan Adakan Bersih Sungai

Bulakan (suarawargabelik.com) - Melihat aliran sungai Bulakan yang mulai kotor dan tidak jernih, puluhan pemuda Kampung Mangun, Desa Bulakan , Kecamatan Belik adakan Gerakan Bersih Sungai(31/8). Gerakan yang dipelopori Agus Ma'arif  (23) mendapat respon positif dari pemuda dan masyarakat.

Kegiatan bersih sungai merupakan gerakan cinta lingkungan dari pemuda Kampung Mangun. Mengingat selama ini sampah dikawasan sini tidak tertangani dengan baik.

"Ini adalah gerakan awal yang dilakukan dikampung, tetapi ini sebush embrio untuk getakan tingkat desa," katanya.

Masyarakat sudah bergerak dan punya kesadaran sendiri untuk membenahi lingkungan. Perlu perhatian dan tindak lanjut dari pemangku jabatan di desa. Dia berharap dengan adanya gerakan ini , desa melihat dan peduli tentang  betapa pentingnya kebersihan terutama kebersihan sungai.

"Jangan sampai terulang kembali warga sini terserang penyakit berjamaah karena sampah dibiarkan begitu saja dan desa acuh terhadap hal tersebut," tambahnya.

Dengan penuh semangat pemuda dan masyarakat bahu membahu membersihkan lingkungan rumah dan kawasan sungai. Mereka berharap dengan lingkungan yang terjaga kebersihannya , penyakit tidak mudah menyerang.

Pujiono  (35) warga Kampung Mangun mengatakan salut kepada kiprah pemuda. Gerakan ini harus didukung masyarakat dan mendapat support dari pemerintah desa.

"Peran generasi muda Mangun menjadi motor penggerak kegiatan lingkungan patut kita apresiasi. Harapanya kiprah Pemuda  Mangun menjadi tolak ukur dalam pembangunan desa Bulakan," katanya.

Banyak hal yang sudah  dilakukan Pemuda Mangun selama ini seperti, adanya papan pengumuman dan papan transparansi kegiatan lingkungan, kegiatan seni budaya dan olahraga, juga konsen di sektor pendidikan dengan  adanya perpustakan mini sebagai wadah untuk mengedukasi generasi muda dan anak-anak untuk tertarik membaca dan belajar bersama.

"Bukan kegiatan fisik saja yang diadakan, kegiatan keagamaan juga diadakan sebagai penyeimbang kegiatan duniawi," tambahnya.

Tak heran setiap Malam Jumat di Mushala Baetul Ghofur dipenuhi pemuda dan masyarakat untuk belajar agama dan kitab suci Al-Quran.

Tentunya hal yang membanggakan bagi warga Bulakan, pemuda nya aktif dalam kegiatan masyarakat.  Mbah Sutarno  (70) tokoh masyarakat setempat menyatakan salut dan bangga.

"Pemuda Mangun benar-benar menerapkan falsafah pemuda harapan bangsa dan pelopor pembangunan. Pemuda Kampung Mangun sudah membuktikan dan harus kita dukung," katanya. (Agsm/Bas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]